Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Casey Stoner dan Valentino Rossi

Casey Stoner dan Valentino Rossi mengalami nasib yang sangat bertolak belakang dalam musim perdananya bersama tim baru pada MotoGP musim 2011. Stoner begitu dominan bersama tim Repsol Honda, sedangkan Rossi mengalami kesulitan yang sangat besar dalam debutnya dengan Ducati.

Ini menjadi bukti bahwa Stoner tak hanya jago bersama Ducati, yang dibelanya sejak 2007 hingga 2010. Pebalap Australia ini menegaskan bahwa dirinya bisa merengkuh juara bukan hanya bersama tim Italia tersebut, tetapi juga bersama Honda. Valentino mengatakan dan melakukan sesuatu yang meremehkan apa sudah dikerjakanku, timku, dan Honda, tahun lalu. Tak benar Honda menghabiskan banyak uang

Stoner langsung menghentak dunia MotoGP, ketika dalam debutnya bersama Ducati dia mampu menjadi juara dunia. Pebalap berusia 26 tahun ini kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai pebalap terbaik, karena di musim pertamanya bersama Honda, dia tampil begitu dominan dengan membukukan 10 kemenangan, 16 podium, dan 12 pole position, dalam perjalanan menjadi juara dunia 2011.

Sebaliknya nasib Rossi sangat tragis. Juara dunia tujuh kali MotoGP itu justru menuai hasil terburuk sepanjang kariernya di arena grand prix, karena untuk pertama kalinya menyelesaikan sebuah musim tanpa kemenangan. Prestasi terbaik Rossi bersama Ducati adalah satu kali finis di posisi ketiga.

Nah, dengan pembuktian tersebut, Stoner merasa dirinya memang layak menyandang lebih banyak lagi gelar juara dunia. Jadi, pandangan miring tentang dirinya secara perlahan mulai terkikis.

"Segalanya sudah berubah dengan sangat cepat," ujar Stoner kepada Motosprint. "Pada tahun-tahun sebelumnya, saya tidak mendapatkan apapun, dan ada ketidakpercayaan dari media, serta umumnya tak memperhitungkanku.

"Tetapi kemudian Valentino dan saya bertukar motor: dia mendapatkan motor yang saya pakai selama empat tahun, sementara itu saya mendapatkan motor yang sudah saya impikan untuk menunjukkan apa yang bisa saya lakukan.

"Perubahan situasi ini membuat semua orang memahami bahwa saya juga bisa bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia pada tahun-tahun sebelumnya, dan bahwa saya bisa memenangi paling kurang gelar lain lagi."

Stoner juga membantah klaim Rossi, bahwa Honda menggelontorkan dana yang besar pada musim 2011 untuk mengembangkan mesin RC212V. Dia merasa dilecehkan Rossi, yang justru tak berdaya mengembangkan Ducati.

"Valentino (Rossi) mengatakan dan melakukan sesuatu yang meremehkan apa sudah dikerjakanku, timku, dan Honda, tahun lalu," ujar ujar Stoner. "Tidak benar bahwa Honda menghabiskan banyak uang, karena Honda bukan sebuah perusahaan dari orang-orang bodoh."

"Tak masuk akal melakukan investasi sebanyak itu untuk sebuah motor 800 cc yang di ambang pensiun, sementara itu motor 1.000 cc sedang dikembangkan. Faktanya, Honda di 2011 tidak banyak berubah dibandingkan sebelumnya, dan buktinya adalah motor 2011 tak jauh berbeda dengan 2010, kecuali gearbox."

Pernyataan Rossi dan balasan Stoner ini tentu saja menjadi sebuah "perang" menjelang bergulirnya musim baru 2012, di mana seri perdana akan berlangsung di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, 8 April. Tetapi sebelum terjun ke kompetisi resmi, mereka akan lebih dulu saling mengintip kekuatan pada latihan resmi perdana di Sepang, Malaysia, 31 Januari - 2 Februari mendatang.