Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Chandra Wijaya dan Novi Susanti

Jika prestasi sang kakak Chandra Wijaya dan Novi Susanti sudah begitu mengharum di pentas Nasional, Reni Anggraini terpacu melebihi torehan kedua kakaknya itu. Kesempatan itu kini terbuka karena ia tergabung dalam tim inti anggar Indonesia di SEA Games XXVI, November mendatang. Awalnya Reni tidak menyangka kalau akan begitu cepat menyandang status atlet nasional.

Bahkan belum lagi membela daerah kelahirannya Sumsel di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), kemampuan yang dimiliki gadis manis ini justru menempatkannya pada tim inti SEA Games. “Saya serius di anggar baru tahun 2009.Bahkan saat ikut Kejurnas 2009, saya kalah di 8 besar. Sempat putus asa juga dan berpikir terus atau berhenti.

Tapi,melihat spanduk sambut SEA Games Indonesia 2011,tekad saya muncul kembali dan berdoa agar bisa membela Indonesia di SEA Gamestersebut,”ujar Reni. Keinginan yang kuat diikuti dengan latihan serius membuat doanya seolah dijawab Allah SWT.Turun sekaligus di tiga kategori Kejurnas Anggar 2010 di Cibubur, Jakarta, Reni layak dilabeli rising star.Penyebabnya, ia sukses menyabet medali emas kadet sabel, medali emas junior sabel dan perunggu senior sabel. Prestasi fenomenal juga ditunjukkannya ketika mengikuti South East Asia Fencing Federation (SEAFF) Championship 2010 di Brunai Darussalam.

Reni meraih medali emas kadet,perunggu junior, dan perak senior. Atas prestasi itu,PB IKASI memasukkan Reni ke Pelatnas persiapan SEA Games 2011, berkompetisi dengan atlet anggar senior termasuk kakaknya sendiri, Novi Susanti.Untuk masuk tim inti ini membuat Reni termotivasi mengeluarkan kemampuan terbaik. “Syukur alhamdulillah, pada seleksi terakhir saya masuk tim inti dan semakin dekat dengan keinginan saya mencetak prestasi SEA Games,”tuturnya. Kesuksesan Reni menembus tim inti SEA Games sempat diwarnai dilema.

Di satu sisi, ia senang karena berkesempatan membela nama Indonesia di ajang multievent.Akan tetapi, di sisi lain ia juga sedih karena sang kakak, Novi yang harus tersingkir dari tim SEA Games. “Awalnya sihyakin kami berdua bisa sama-sama masuk tim inti SEA Games. Tapi begitu pulang TC dari Jerman dan diumumkan bahwa yuk Novi tidak lolos,saya sempat sedih juga. Tapi alhamdulillah yukNovi kasih motivasi ke Reni untuk bangkit dan fokus pada tujuan berprestasi di SEA Gamesnanti. Saya juga lega begitu dikabari yukNovi dapat medali emas Kejurnas 2011. Sebab,tadinya saya kira yuk Novi akan down karena dicoret dari tim SEA Games.

Hal itu menguatkan saya di Pelatnas,”kata putri pasangan Abdulrahman dan Yunaida ini. Atlet kelahiran Palembang 16 Oktober 1993 ini mengisahkan sempat kesulitan beradaptasi dengan suasana Pelatnas. Apalagi, begitu terpilih masuk Pelatnas,ia harus menjalani pemusatan latihan di luar negeri. Selama tiga bulan lebih, Reni dkk menjalani TC di China. Ia mengaku,rasa kangen begitu terasa saat menjalani TC di China. Apalagi, itu pertama kali ia berpisah jauh dengan keluarga. Lebih sedih lagi saat lebaran, yang harusnya berkumpul dengan keluarga besar, Reni malah harus melahap menu latihan yang diberikan pelatih dan instruktur setempat.

”Sempat gak moodjuga latihan kalau kangennya sudah berat banget.Akibatnya sering dimarahi pelatih karena latihannya gakfokus. Tapi, saya diingatkan bahwa apa yang saya jalani ini demi meraih prestasi yang nantinya akan membanggakan banyak orang. Makanya saya mantapkan hati dan menguatkan diri menjalaninya. Alhamdulillah sampai sekarang baik-baik saja,”pungkas alumnus SMK Negeri 3 Palembang ini.